Selasa, 20 Desember 2011

Tugas ke 3 Perlaku Konsumen

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah” dalam kata lain dimana antara yang kaya dan miskin. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja. Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perilaku Konsumen” yang diberikan oleh Bapak Seno. Selain itu, agar materi yang ada dalam makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembacanya.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud tentang status sosial, definisi sosial, dan peranan sosial?
b. Bagaimana pengukuran kelas sosial?
c. Apakah faktor penentu kelas sosial?
d. Bagaimana dampak yang ditimbulkan karena adanya status sosial?
e. Bagaimana pemasaran pada segmen pasar berdasar kelas sosial?

1

BAB II
PEMBAHASAN
Jenjang sosial adalah sebuah perbedaan taraf kehidupan yang membedakan antara kehidupan manusia yang satu dengan yang lainnya.
Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda,gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut.Kelas sosial akan mempengaruhi jenis produk, jenis jasa dan merek yang dikonsumsi konsumen. Kelas sosial juga mempengaruhi pemilihan toko, tempat pendidikan dan tempat berlibur dari seorang konsumen. Konsumen juga sering memiliki persepsi mengenai kaitan antara satu jenis produk atau sebuah merek dengan kelas sosial konsumen.
CONTOH KASUS
1. Dalam hal memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan akan kesehatan, setiap kelas sosial akan cenderung memilih solusi untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya saja seperti kebutuhan akan kesehatan itu, dengan cara yang berbeda sesuai dengan kelas sosialnya. misalnya saja masyarakat yang keadaan ekonominya tergolong menengah ke bawah biasanya memilih jalur pengobatan alternatif seperti ponari sedangkan yang termasuk kalangan ekonomi ke atas memilih cara pengobatan ke dokter sampai-sampai berobat ke luar negeri
2. Di kota jakarta, di sebuah mall besar orang-orang yang tergolong kalangan ekonomi atas mengantri sepanjang empat lantai mall tersebut untuk membeli sandal import yang meski sudah didiskon harganya masih berada di kisaran jutaan rupiah, sedangkan di sisi lain jakarta masyarakat kalangan eonomi bawah sedang mengantri untuk membeli sembako, raskin, minyak tanah atau bahkan air bersih.
2.1 PENGERTIAN STATUS SOSIAL, DEFINISI KELAS SOSIAL, dan PERANAN SOSIAL
Pengertian Status Sosial
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan
1

2
timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.
Definisi Kelas Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
A. Berdasarkan Status Ekonomi
1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
a. Golongan sangat kaya;
b. Golongan kaya dan;
c. Golongan miskin.
2) Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx
3
golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
a. Kelas puncak (top class)
b. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
c. Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
d. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
e. Kelas bawah (underdog class)
B. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.


4
C. Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
• pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
• pejabat legislatif, dan
• pejabat yudikatif.
Pengertian Peranan Sosial
a. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan).
Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan.
b. Konflik Peranan
Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna.
Fungsi Peranan Sosial
Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.

5
2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb.

2.2 PENGUKURAN KELAS SOSIAL

Meskipun banyak ahli setuju bahwa kelas sosial adalah konsep yang valid dan berguna, tapi tidak ada pernyataan umum bagaimana mengukurnya. Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas, meliputi ukuran subyektif, ukuran reputasi, ukuran obyektif dari kelas sosial.

1. Ukuran Subyektif
Untuk mengukur kelas sosial dengan pendekatan ini, para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas sosial mereka masing-masing. Klasifikasi keanggotaan kelas sosial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya atau citra diri partisipan. Kelas sosial dianggap sebagai fenomena “pribadi” yaitu fenomena yang menggambarkan rasa memiliki seseorang atau identifikasi dengan orang lain. Rasa keanggotaan kelompok sosial ini sering disebut kesadaran sosial.

2. Ukuran Reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial memerlukan informan mengenai masyarakat yang dipilih untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan kelas sosial orang lain dalam masyarakat.

3. Ukuran Obyektif
Ukuran obyektif terdiri dari berbagai variabel demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai individu yang sedang dipelajari. Ukuran obyektif kelas sosial terbagi menjadi dua kategori pokok yaitu indeks variabel tunggal dan indeks variabel gabungan.

a) Indeks Variabel Tunggal
Indeks variabel tunggal hanya menggunakan satu variabel sosial ekonomi untuk menilai keanggotaan kelas sosial. Beberapa variabel digunakan untuk tujuan sebagai berikut:

6
• Pekerjaan, merupakan ukuran sosial yang diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik yang dapat didokumentasikan karena menggambarkan status yang berhubungan dengan pekerjaan.
• Pendidikan, tingkat pendidikan formal seseorang merupakan perkiraan lain bagi kedudukan kelas sosial yang umum diterima. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin besar kemungkinan orang tersebut memiliki penghasilan yang tinggi dan juga kedudukan yang dikagumi atau dihormati.
• Penghasilan, yaitu perorangan atau keluarga merupakan variabel sosial ekonomi lain yang sering digunakan untuk memperkirakan kedudukan kelas sosial.
• Variabel Lain, yang digunakan sebagai sebuah indeks kelas sosial adalah barang yang dimiliki. Skema yang paling terkenal dan merupakan alat penilai yang paling rumit untuk mengevaluasi barang yang dimiliki adalah skala status sosial chapin.
b) Indeks Variabel Gabungan
Indeks gabungan secara sistematis menggabungkan sejumlah faktor sosial ekonomi untuk membentuk satu ukuran kedudukan kelas sosial yang menyeluruh. Indeks ini sangat menarik untuk diteliti karena dapat menggambarkan dengan lebih baik, kompleknya kelas sosial dibandingkan indeks variabel tungggal.
Dua indeks gabungan yang paling penting adalah:
1. Indeks karakteristik status, ukuran gabungan kelas sosial yang klasik adalah Warner’s Index of Status Characteristics (ISC). ISC merupakan ukuran tertimbang dari berbagai variabel sosial ekonomi pekerjaan, penghasilan (jumlah penghasilan), model rumah dan daerah tempat tinggal (kualitas lingkungan)
2. Skor status sosial ekonomi, sosioekonomic Status Score (SES) menggabungkan tiga variabel pekerjaan, penghasilan keluarga dan tingkat pendidikan. SES ini dikembangkan oleh United States Bureau of The Census
2.3 FAKTOR PENENTU KELAS SOSIAL
Kelas sosial mempunyai kedudukan seimbang dalam masyarakat. Flemming Hansen mengemukakan kategori kelompok sosial sebagai berikut:
a. Kelas Puncak Atas
Orang-orang ningrat, mempunyai banyak harta warisan, mempunyai reputasi internasional.
b. Kelas Puncak Bawah
Orang-orang kaya bukan ningrat, pemilik perusahaan, dokter dan ahli hukum yang kaya.
7
c. Kelas Menengah Atas
Orang-orang yang sukses dalam profesinya, dokter, professor, pengusaha yang cukup besar.
d. Kelas Menengah Bawah
Pekerja non manajerial, mempunyai usaha kecil-kecilan, mempunyai rumah yang sederhana.
e. Kelas Bawah Atas
Orang-orang berpenghasilan relative cukup untuk kehidupan sehari-harinya pada umumnya istri ikut aktif menambah penhasilan. Misalnya pedagang atau pengusaha ekonomi lemah dan pegawai biasa.
f. Kelas bawah
Pekerja-pekerja kasar, hidup dengan pengahasilan kurang.
Untuk memudahkan kita memahami kelas sosial tersebut dapat kita kategorikan sebagai berikut :
1. Kelas Sosial Golongan Atas
2. Kelas Sosial Golongan Menengah
3. Kelas Sosial Golongan Bawah
Dalam hubungan dengan perilaku konsumen dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :
Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang mahal, cenderung untuk dijadikan warisan untuk keluarganya.
Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang untuk menampakkan kekayaannya dengan jumlah yang banyak dan kualitas cukup memadai, biasanya membeli barang yang mahal dengan system kredit.
Kelas sosial golongan bawah dengan lebih mementingkan kuantitas dari pada kualitasnya, memanfaatkan barang-barang yang diobral atau penjualan dengan harga promosi.

8
2.4 AKIBAT ADANYA STATUS SOSIAL
Kadangkala seseorang atau individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
a. Konflik Status bersifat Individual: Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.
b. Konflik Status Antar Individu: Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya.
c. Konflik Status Antar Kelompok: Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

2.5 PEMASARAN PADA SEGMEN PASAR BERDASAR KELAS SOSIAL
Variabel geografis dan demografi secara tradisional menjadi variabel utama dalam segmentasi pasar. Meskipun demikian, harus juga dipertimbangkan faktor psikografis (kelas sosial, personalitas, dan gaya hidup ) yang membedakan setiap orang dalam kelompok geografis atau demografi . Dalam segmentasi psikografi, pasar dibagi dalam sejumlah kelas sosial, karakteristik personal, dan atau gaya hidup.
KELAS SOSIAL
Karakteristik yang berbeda dan keinginan orang-orang dalam kelas yang berbeda untuk membuat sebuah kelas sosial berbasiskan segmentasi pasar seperti untuk minuman, perabotan, layanan keuangan, mobil, pakaian, hotel, aktivitas hiburan, dll. Para penjual seringkali menggunakan kelas sosial dalam melakukan segmentasi pasar mereka. Departemen store yang mewah, misalnya, yang melayani kelas atas saat toko diskon yang murah melayani pasar keluarga dan kelas yang dibawahnya .
Pemasar yang menggunakan kelas sosial untuk membagi pasar mereka dalam membangin produk, mendesain iklan, menghias toko, mengembangkan elemen-elemen lain dalam pemasaran mereka sehingga terlihat berebda dalam kelas sosial sasaran mereka. Misalnya Perusahaan General Wine & Spirits menggunakan slogan “Apa yang diberikan orang kaya untuk kemakmurannya ” dalam mempromosikan Whiskey Royal Salute Scotch .


9
PERSONALITAS
Ketika para pemasar mencoba segmen pasar berdasarkan variabel personalitas, mereka mencoba untuk menawarkan brand yang menggambarkan (atau “personalitas brand”) yang akan terlihat khusus bagi konsumen . Hal ini bisa dijabarkan meliputi kompulsif, kompetitif, ektrovet, ramah, otoriter, ambisius, dan agresif . Bank yang mempromosikan dirinya sebagai “bersahabat” dan memerintahkan petugas pelayanan konsumen untuk memanggil mereka dengan nama pertamanya, berusaha untuk bersahabat dengan orang-orang. Beberapa pemasar kosmetik dan beberapa sasaran keuangan membidik individu yang agresif .
Meskipun beberapa studi telah menyarankan hubungan antara karakteristik kepribadian beberapa perilaku pembeli, hasil dari banyak penelitian belum konklusif. Namun demikian, beberapa pemasar, seperti ditunjukkan di atas, mencoba untuk membagi pasar berdasarkan kepribadian, percaya bahwa kepribadian mempengaruhi produk dan merek yang akan dibeli konsumen.
GAYA HIDUP
Segmentasi berdasarkan gaya hidup adalah metode terbaru dalam mengenali aspek dalam kehidupan orang-orang dalam melakukan pembelian. Hal ini melibatkan menanyai responden terhadap indikasi seberapa kuat mereka setuju atau tidak setuju terhadap serangkaian pernyataan (mungkin sebanyak dua puluh lima halaman pertanyaan) yang meliputi aktivitas mereka, minatnya, dan opini (yang disebut sebagai pertanyaan AIO / (activities, interest, opinions).
Dengan menganalisa tanggapan mereka, para pemasar dapat menentukan jika ada perbedaan antar kelompok konsumen. Jika pengelompokan tersebut ada, maka pemasar memiliki profil gaya hidup dari konsumen untuk setiap kelompok.
Para pemasar akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang gaya hidup, bagaimana pembelian suatu produk dalam gaya hidup mereka, produk lain apa yang mungkin mereka beli , dan jenis tema iklan apa yang akan menarik bagi mereka . Toko seperti Stuarts Department Stores yang memilih orang-orang dengan pendapatan di bawah sebagai sasaran mereka, memasukkan kebiasaan belanja mereka. Toko tersebut mengetahuiu, misalnya, bahwa orang-orang ini tidak akan membeli hadiah sesuai dengan musim sampai musim itu selesai.






BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Di dalam kehidupan masyarakat terdapat banyak perbedaan status sosial dan kelas sosial. Perbedaan status sosial dan kelas sosial tersebut menyebabkan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial . Telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu : Faktor utama mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor kebutuhan seperti budaya dan kelas sosial. Faktor sosial seperti kelompok refensi, keluarga, peran dan status sosial konsumen, faktor pribadi seperti usia, tahap siklus hidup, kepribadiaan dan konsep diri serta faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, belajar kepercayaan dan sikap. Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain. Jadi status sosial dan kelas sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk menentukan jenis barang tersebut, sesuai dengan pendapatan dan tahap siklus hidup.
Daftar Pustaka
http://lydiarahmi.blogspot.com/2011/10/pengaruh-kelas-sosial-dan-status-sosial.html
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/08/apa-itu-segmentasi-psikografis-segmentasi-psikografi/
http://yanirahmanarsyi.blogspot.com/2011/09/pengaruh-kelas-sosial-status-terhadap.html
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/08/apa-itu-segmentasi-psikografis-segmentasi-psikografi/


1

Selasa, 08 November 2011

Tugas ke 2 Perilaku Konsumen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

Konsep Keputusan

Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.

Aspek-aspek pemilihan keputusan:

· Produk yang murah - Produk yang lebih mahal

· Pembelian yang sering - Pembelian yan jarang

· Keterlibatan rendah - Keterlibatan tinggi

· Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal

Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.Pengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.

1

BAB II

PEMBAHASAN

1. Bagaimana keputusan mengenai pembelian peralatan dibuat dalam perusahaan anda?
Dimas: Pembelian peralatan didasarkan atas kapasitas dan harga, lalu dengan pertimbangan jumlah capital yang dimiliki, supaya tidak boros.

Keputusan seharusnya dibuat setelah dilakukan perhitungan mengenai kapasitas produksi mesin, penggunaan listrik, jam kerja mesin, harga mesin, penggunaan bahan bakar (LPG), kebutuhan minyak goreng. Keputusan yang telah diambil kurang tepat, karena setelah pembelian ternyata ada peralatan yang tidak terpakai secara maksimum (kelebihan peralatan).

2. Bagaimana keputusan mengenai pembelian buah nangka, baik kuantitas maupun harganya, dibuat dalam perusahaan anda?

Dimas: Keputusan mengenai pembelian buah nangka berdasarkan atas kapasitas maksimal bahan siap olah yang dapat diproduksi tiap bulannya, dilihat dari jumlah mesin yang kita punya.
Januari : Pembelian buah nangka sesuai dengan kesepakatan keputusan bersama dengan didasarkan pada keadaan keuangan (capital) yang dimiliki.

Februari : Pembelian buah nangka dengan jumlah yang telah di perhitungkan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan produksi.

Maret : Membeli buah nangka dengan kapsitas yang lebih rendah/sedikit karena pada bulan sebelumnya stock nangka yang tersisa masih banyak.

April : Membeli buah nangka dengan jumlah yang lebih sedikit, karena masih memiliki stock yang cukup banyak dan kendala keuangan yang dimiliki makin mengurang karena mengalami kerugian.

Selayaknya dalam mengambil keputusan mengenai pembelian buah nangka kita harus memperhatikan faktor-faktor harga bahan baku, dan jumlah mesin yang kita punyai untuk menentukan jumlah bahan baku yang akan kita pesan sehingga tidak melebihi jumlah kapasitas maksimal yang dapat diproduksi oleh perusahaan.

3. Bagaimana keputusan mengenai produksi keripik nangka dibuat dalam perusahaan anda?

Dimas: Dalam menentukan produksi dalam setiap bulannya, yaitu dengan memperhatikan jumlah kapasitas yang harus diproduksi dalam jumlah yang besar, yang artinya dalam melakukan proses produksi untuk mendapatkan harga yang rendah kita harus memproduksinya dalam jumlah yang banyak sehingga produksi dengan kuantitas masal maka dapat menekan biaya variabel per unitnya dan membuat harga menjadi sedikit murah.

1

2

4. Bagaimana keputusan mengenai penjualan keripik nangka, baik kuantitas maupun harganya, dibuat dalam perusahaan anda?

Dimas:
Januari : Pada awal bulan ini PT Strawmix mengambil keputusan untuk membeli buah nangka dengan kapasitas banyak, lalu menjualnya dengan harga yang lebih rendah dari perusahaan lainnya, karena kami berfikir jika awal masa penjualan adalah masa promosi.sehingga kami memilih untuk menjual dengan harga rendah, dan ternyata kapasitas penjualan 50gr laku semua.

Februari : Pada bulan kedua kami membeli lagi buah nangka dengan jumlah yang cukup banyak, namun kami melakukan kesalahan dengan menjual kripik nangkanya dengan harga yang relative tinggi, sehingga banyak stock yang tidak laku, dan hampir mengalami kebangkrutan.

Maret : Kami mencoba melakukan perubahan dengan membeli buah dengan jumlah lebih sedikit, dan bener–bener banting harga dari jumlah harga bulan sebelumnya, alhamdulilah lumayan lah, laku banyak, tapi tetap kami meninggalkan jejak stock yang lumayan banyak.

April : Bulan ini kami mencoba melakukan penambahan jumlah mesin, sehingga kami juga menambah jumlah produksi, lumayan, penjualan di bulan ini cukup banyak yang terjual.Seharusnya dalam menentukan harga jual dari produk yang akan dijual ke pasar ditentukan berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi dan ditambah dengan laba yang diinginkan oleh perusahaan. Salah satu hal yang penting dalam meraih pelanggan yaitu dengan harga yang berkompetitif dari pada pesaingnya. Sehingga prinsip bagi perusahaan kami yaitu dalam meraih konsumen kami tidak adalah keuntungan dapat sedikit namun dengan keuntungan yang sedikit itu dapat meraih minat konsumen untuk membeli produk kami.

Analisis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen


Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen

· Sudut Pandang Ekonomis

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternative yang terbaik, disebut economic man. Tidak reatistis karena;

1. Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan gerak.

Contoh: orang yang tidak terampil berkomunikasi akan malas bertanya.

2. Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.

3

Contoh; seorang perempuan yang ingin menghangatkan badan tidak harus pergi ke kota untuk membeli ronde, cukup dengan membuat kopi panas untuk memenuhi tujuannya.

3. Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.

· Sudut Pandang Pasif

Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis, konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingan sendiri dan menerima secara pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsive dan irasional.

Kelemahannya adalah pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang dilakukan, baik dalam mencari informasi tentang berbagai alternative produk, maupun dalam menyeleksi produk yang dianggap akan memberikan kepuasan.

· Sudut Pandang Kognitif

Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.

Contoh; seseorang yang ingin membeli parfum untuk memenuhi kebutuhan sosialnya akan mencari informasi sebanyak mungkin dan menentukan alterntif, tapi bisa saja menentukan pilihan berdasarkan harganya.

· Sudut Pandang Emosianal

Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

Contoh; orang suka membeli membeli stiker sepak bola, kartu baseball, dengan harga tidak murah karena didorong emosi belaka.

Kesimpulannya; perasaan dan suasana hati sangat berperan dalam pembelian yang emosional, tetapi anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

4

Model Sederhana Pembuatan Keputusan Konsumen

Model yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), untuk menggambarkan pengambilan keputusan konsumen.

Pengaruh EksternalUsaha-usaha pemasaran pemasaran 4P

Lingkungan social budaya: keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas social, budaya dan sub budaya

Input
Pengambilan Keputusan Pada Konsumen:

· Sadar akan kebutuhan

· Mencari sebelum membeli

· Mengevaluasi alternative

Area Psikologis

a. Motivasi

b.Persepsi

c. Pembelajaran

d. Kepribadian

e. Sikap

Perilaku Setelah Keputusan Pembelian

a. Percobaan

b.Pembelian ulang

Input
Komponen input merupakan pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.

· Input Pemasaran, aktivitas pemasaran yang merupakan usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha melalui 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion.

· Pengaruh Sosial Budaya, membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya seperti keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan sub budaya.

5

Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.

· Sadar akan kebutuhan, konsumen menyadari akan adanya kebutuhan ketika menghadapi suatu masalah.

· Pencarian pra beli, konsumen berada pada tingkatan ini jika ia memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar menentukan pilihan produk.

· Evaluasi terhadap alternative, konsumen cenderung menggunakan dua tipe informasi, yaitu

o Mengetahui merek yang konsumen rencanakan untuk digunakan dalam memilih.

o Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek.

Output
Dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan, yaitu :

· Perilaku beli

· Evaluasi pasca beli

Jenis-jenis situasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen :

a. Situasi Komunikasi: situasi pada waktu konsumen menerima informasi, mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.

b. Situasi Pembelian : situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarga nya.

c. Situasi Penggunaan : pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.

d. Situasi Penggantian Produk : keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.

6

Klasifikasi Situasional

· Lingkungan Fisik : termasuk dekorasi, suara, aroma, pencahayaan, cuaca dan susunan barang dagangan (produk) dan benda-benda lain yang mengelilingi obyek stimulus.

· Lingkungan Sosial : adalah individu-individu yang juga hadir atau berada di tempat yang sama pada waktu pembelian atau konsumsi. Walaupun tampaknya orang membeli dan berbelanja dengan maksud mendapatkan produk tertentu, Konsumen akan merasa nyama saat berbelanja di suatu tempat yang di datangi oleh konsumen-konsumen lain yang kelas nya sama.

· Lingkungan Waktu : waktu yang tersedia untuk berbelanja, sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menentukan pilihannya. Contoh; Layanan antar cepat.

· Tujuan Konsumsi : Marketer membagi tujuan itu menjadi pembelian untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri dan pembelian untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah. Dalam pembelian untuk digunakan sendiri, konsumen lebih yakin tentang apa yang sudah diputuskannya. Maka pertimbangan dan proses pengambilan keputusan konsumen akan menjadi rumit dan memerlukan waktu yang agak lama.

· Suasana hati Konsumen dan atau Kondisi Sementara saat Pembelian : Suasana hati yang positif mendorong pembelian impulsive. Harus di perhatikan Kondisi sementara konsumen, seperti lelah, gembira, marah,kecewa akan mempengaruhi keputusan yang akan di pilih konsumen.

· Situasi Hari-hari tertentu (hari-hari besar): situasi ini adalah perilaku yang sering berhubungan yang mempunyai arti simbolik dan dilakukan untuk merespon peristiwa-peristiwa sosial. Contoh; Konsumen yang beragama Kristen akan banyak yang membeli peralatan natal pada saat akan merayakan hari natal



SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN

Sumber Daya Ekonomi

Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui.Sumberdaya alam yang tidak

7

dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral diberbagai tempat dimuka bumi. Sumberdaya alam jenis ini bisa habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam maupun karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah pemanfaatannya.Sumberdaya alam yang potensial untuk diperbarui (potentially renewable resources). Kategori sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses alamiah misalnya ; pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara segar dan lain-lain Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah. Dengan kualitas sumberdaya manusia yang semakin meningkat, akan dapat mendorong peningkatan produktivitas ekonomi sekaligus sebagai modal dasar untuk memacu pertumbuhan ekonomi.Bagi kebayakan negara-negara yang tingkat pembangunan ekonominya sudah tergolong lebih maju, produktivitas sumberdaya manusia secara teknis telah dijadikan sebagai instrumen terpenting untuk mempertahankan pencapaian laju pertumbuhan ekonomi, sekaligus dalam upaya untuk memperkuat basis struktural perekonomiannya. Dalam era globalisasi, kualitas sumberdaya manusia yang handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan kompetisi atau persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga eksistensi negara tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia yang semakin kompetitif


Sumber Daya Sementara

a. Barang yang Menggunakan Waktu

Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang), Tidur, perawatan pribadi.

b. Barang Penghemat Waktu

Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.



Sumber Daya Kognitif

Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya

8

skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.



Pengetahuan Organisasi

Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

· Jenis Pengetahuan

a. Produk Pengetahuan tentang karakteristik produk

b. Pengetahuan tentang manfaat produk

c. Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.

o Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut.

o Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yg berbeda dalam menyebutkan karakteristik/atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya.

o Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.

o Pengetahuan yg lebih banyak akan memudahkan konsumen dlm memilih produk yg akan dibelinya.

o Seorang Konsumen mengkonsumsi sayuran dan buahbuahan karena mengetahui manfaat produk tsb bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar BAB.

Dua Jenis Manfaat

1. Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis.

2. Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk

9

o Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.

o Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.

o Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.

o Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.

o Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir

o Transaction, konsumen akan membayar produk tsb dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.

o Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tsb telah digunakan/ dikonsumsi.

o Agar produk tsb bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal

· faktor-faktor eksternal, seperti informasi pemasaran dan lingkungan sosial budaya.

· faktor-faktor internal , misalnya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan pengalaman. Pengambilan keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh situasi dimana proses dan perilaku beli terjadi. Situasi komunikasi, situasi pembelian, situasi penggunaan dan situasi penyingkiran produk, semuanya menentukan keputusan beli. Lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, tujuan pembelian, konsumsi dan suasana hati tidak dapat diabaikan sebagai unsur-unsur yang sangat penting dalam keputusan membeli. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen.

3.2 Saran

Dalam mengambil keputusan mengenai pembelian suatu barang, kita harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting dan jumlah uang yang kita punyai, juga

1

menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, Merek dan lain-lain pada saat membuat keputusan pembelian. Selain itu, menilai kinerja setiap alternatif sebagai dasar evaluasi serta mengetahui dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang ada.

Daftar Pustaka

http://henzie26.blogspot.com/2010/03/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html

http://dewimelia.blogspot.com/2010/11/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html













2