Senin, 18 Juni 2012

Latar Belakang Masalah


Nama              : Amelia
NPM               : 15209886
Kelas              : 3EA11
Mata Kuliah   : Bahasa Indonesia 2

1.1     Latar Belakang Masalah
Dalam setiap aktivitas, tidak jarang ditemukan masalah garis tunggu (waiting lines) atau lebih kita kenal dengan masalah antrian (Queus), garis tunggu dimana seseorang harus mengantri dan menunggu untuk dilayani. Hal ini disebabkan oleh banyaknya konsumen yang menggunakan sistem jasa tersebut, namun terbatasnya sumber daya dalam sistem jasa tersebut menyebabkan konsumen untuk menunggu giliran (Diwangkara, 2005).
Teori antrian memegang peranan penting dalam industri manufaktur maupun jasa. Model antrian digunakan untuk mengetahui kinerja antrian yang diwakili oleh rata-rata panjang antrian, rata-rata waktu menunggu dalam antrian, dan rata-rata utilitas server (Taha, 2003). Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas pelayanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Antrian dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya dapat dilihat dalam aktivitas misalnya; mengantri pada saat membeli tiket bus way, bayar tiket tol, loket bank, kasir supermarket, loket tempat hiburan, loket stasiun kereta api, dan masih banyak contoh antrian yang sering kita jumpai (Diwangkara, 2005).
Sistem antrian ini dapat dirancang lebih efisien dengan menggunakan Teori Antrian. Sistem Antrian sangat penting untuk dilaksanakan terutama bagi suatu perusahaan jasa demi untuk menciptakan kedisiplinan waktu dan juga kontinuitas perusahaan tersebut.
PT Indosat sebagai salah satu pemain lama dalam industri telekomunikasi Indonesia berdasarkan jumlah pelanggan selular juga berkomitmen untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang. Tidak hanya menjaga kualitas produk, Indosat juga berupaya meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dalam upaya memberikan pelayanan bagi masyarakat luas agar dapat menikmati layanan selular berkulitas, Indosat menyediakan berbagai fasilitas pelayanan untuk pelanggan, salah satunya Galeri Indosat. Jumlah pelanggan yang datang ke Galeri Indosat meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan selular Indosat tiap tahunnya. Peningkatan jumlah pelanggan yang datang ke Galeri Indosat menyebabkan bertambahnya jumlah antrian. (Subagyo, 2000) ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
1.         Single Channel – Single Phase
Single Channel  berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
2.         Single Channel – Multi phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan ( dalam Phase – phase). Sebagai contoh: pencucian mobil.
3.         Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
4.         Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya. Sebagai contoh, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran.

Mengingat antrian yang terjadi terdapat dua atau lebih fasilitas pelayanan maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mencoba suatu antrian sederhana dengan menggunakan multi channel single phase pada Galeri Indosat. Dan berdasarkan uraian tersebut diatas telah mendorong penulis untuk mengambil judul “ANALISIS ANTRIAN PADA GALERI PT INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI”.