Sabtu, 19 Februari 2011

Pembatasan BBM dan Akibatnya Bagi Perdagangan

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Pembatasan BBM Terjadi karena daya beli masyarakat yang sangat tinggi terhadap bahan bakar Premium.Oleh karenanya pemerintah membatasi untuk memberikan subsidi khususnya kepada semua kendaraan roda empat berplat hitam. Kesadaran mengenai hal ini sangatlah diperlukan karean dapat membantu pemerintah dalam mengatasi perekonomian Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan pemerintah untuk menerapkan pembatasan pemakai konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menghindari membengkaknya subsidi BBM bisa tidak tercapai. Pasalnya, banyak celah yang dapat dimanfaatkan berbagai pihak untuk mengakali kebijakan itu.Dengan adanya makalah ini, dapat diketahui dengan jelas bagaimana pemerintah mengambil solusi tentang masalah-masalah yang dihadapi pada saat ini.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, terdapat, apa itu Pembatasan BBM, Dampak Untung & Kerugiannya bagi perdagangan.

Bab 2 Pembahasan

2.1 Analisa
Alasan kenapa Pemerintah membatasi dan mengurangi subsidi BBM karena Dengan harga minyak dunia yang mencapai 91 dollar AS per barrel, tidak bisa terhindarkan bahwa harga BBM harus naik.Pembatasan subsidi BBM juga dilakukan seiring terus meningkatnya konsumsi BBM akibat meningkatnya pertumbuhan kendaraan. Akibatnya, konsumsi BBM pada tahun 2010 ini saja sudah melebihi jatah APBN.Untuk tahun ini, konsumsi BBM diprediksi melonjak menjadi 38 juta kiloliter, di atas jatah APBN 2010 sebanyak 36,5 juta kiloliter. Tanpa pembatasan BBM bersubsidi pada tahun 2011, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan konsumsi akan meningkat lagi sebanyak 10 persen. Pembatasan BBM Bersubsidi Tak Efektif. Rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi yang akan diterapkan mulai April 2011 ini hanya menghemat anggaran negara kurang dari Rp 5 triliun. Total subsidi BBM pada APBN 2011 sebesar Rp 93 triliun diperkirakan mem-bengkak akibat lonjakan harga minyak mentah di pasar internasional yang mencapai 100 dolar AS per barel. Meski mobil pribadi menghabiskan 14 juta kiloliter BBM bersubsidi , atau hampir Rp 28 triliun /A pada 2010, pembatasan A BBM pada kelompok ini hanya akan menjadi diskusi publik dan hanya akan mendiskreditkan pemerintah. Di tempat terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Z Saleh mengatakan, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi harus dilakukan pemerintah mengingat makin terbatasnya cadangan minyak bumi dan subsidi untuk BBM yang terus membengkak., kajian untuk memberikan subsidi pertamax terkait daya beli masyarakat.

2.1 Pembahasan

Siapa Yang Terkena Pembatasan Subsidi BBM?
Pemerintah mengembangkan argumentasi untuk mengarahkan pemahaman bahwa pihak yang terkena dampak “pembatasan” tersebut hanya segelintir kalangan, terutama kelas menengah dan atau orang-orang berada. Misalnya dengan mengajukan aturan penjualan BBM bersubsidi bagi mobil pribadi dan atau mobil keluaran tujuh tahun terakhir dengan mekanisme tertentu. Dengan demikian dampak politik berupa reaksi penolakan akan lebih lemah, atau setidaknya masih bisa dibendung oleh penguasa. Entah memang karena tak peduli, sangat jarang pemerintah, ataupun melalui para ahli ekonomi pendukungnya, melihat dampak berantai dari keputusan semacam ini terhadap rakyat miskin, kaum buruh, petani, ataupun para usahawan bermodal kecil tiap kenaikan harga (sekecil apapun) selalu terasa dampaknya.
Keberadaan BBM bersubsidi dipersoalkan sebagai bentuk pemborosan anggaran negara yang dalam pandangan ini sudah sewajarnya dihapuskan. Pemerintah mengeluhkan kenaikan jumlah anggaran untuk subsidi BBM sampai sekitar 2 sampai 3 triliun rupiah akibat “pembengkakan” konsumsi tahun 2010. Keluhan ini tampak menjadi suatu paradoks, ketika di sisi lain kebijakan pemerintah justru terus saja mendukung peningkatan penjualan atau kredit kendaraan bermotor sebagai mesin pemakai energi BBM terbesar. Dalam kasus ini dapat terbaca, bahwa monopoli pemodal besar asing terhadap pemasaran kendaraan bermotor telah bersekongkol dengan monopoli para pemodal besar pada sektor energi atau perminyakan yang juga mayoritas dikuasai perusahaan raksasa asing (terutama perusahaan SPBU di sektor hilirnya) seperti Shell dan Petronas. Pertamina, yang selain dijadikan sapi perah para pejabatnya juga telah disulap menjadi perusahaan yang semata berorientasi profit, disinyalir tidak siap secara teknis melayani ‘konsumen’ dengan mekanisme penjualan yang akan diterapkan nanti.
Dampak Positif Pembatasan Subsidi BBM
Di nilai dari sisi lingkungan, pembatasan Subsidi BBM otomatis jumlah penggunaan mobil pribadi akan berkurang dan lebih menggunakan angkutan umum, kendaraan bermotor dan lebih disarankan sepeda. Polusi akan berkurang serta tingkat kemacetan juga akan berkuarang lebih besar
Dampak Negatif Pembatasan Subsidi BBM
Dari sisi Saham
Saham ditutup pada level Rp 3.741, Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan hari ini. Analis Universal Broker Satrio Utomo menilai pergerakan saham negatif ini disebabkan oleh isu pembatasan bahan bakar minyak, serta inflasi yang diperkirakan meleset dari target. “Saham perbankan akan mengalami koreksi”.
PT Bank Central Asia Tbk ditutup merah 0,758 persen pada harga Rp 6.550 dari pembukaan perdagangan Rp 6.500. Dia mengacu pada perdagangan saham PT Astra Internasional Indonesia Tbk (ASII) yang mengalami tekanan jual hingga menyentuh Rp 53.900. Saham ASII ditutup turun 1,192 persen dari pembukaan Rp 54.250.
Dari sisi Perdagangan
Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa mempengaruhi tingkat produksi mobil. Akibatnya, tingkat permintaan terhadap mobil baru akan menurun. Otomatis di dalam pedagangan di Bidang otomotif terutama mobil akan menurun.
GAIKINDO menyatakan pasar mobil nasional pada tahun 2010 menembus kurang lebih sekitar 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. Tapi jika seluruh beban diberlakukan serentak tahun depan, Perdagangan pasar otomotif akan”drop” 30 persen.
“Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin melemah dan kondisi ini bisa dipastikan bisa menggerus pasar otomotif sebagai kebutuhan sekunder. Dan penurunan ini bisa mencapai 20 %.

Bab 3 Kesimpulan

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pemerintah pasti akan melakukan hal yang terbaik, Jadi, kita sebagai masyarakat haruslah mendukung terhadap rencana-rencana yang akan dilakukan pemerintah, dan kita juga perlu untuk mengawasi bagaimana kinerja pemerintah tersebut.Pemerintah berusaha untuk dapat menangani kenaikkan harga minyak dunia dengan Pembatasan subsidi BBM tersebut.
Solusi bagi pemerintah adalah, harus mengadakan sosialisasi bagi masyarakat Indonesia agar mengerti dengan keadaan yang terjadi sekarang ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Pemerintah Indonesia dapat menjaga kestabilan harga minyak dunia yang sudah menjulang tinggi serta dapat membatasi permintaan penggunaan kendaraan pribadi yang menjadi pusat pemicu kemacetan serta dapat mengefisienkan penggunaan APBN negara juga dapat di pindahkan ke sektor yang lebih penting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar